ANABERITA.COM, Tahukah kamu? Bagi sebagian orang, mahasiswa kura-kura menjadi tolok ukur mahasiswa ideal. Mereka dianggap berkontribusi terhadap kampus dan masyarakat luas.
Melalui pemahaman ini, mahasiswa kura-kura mendapatkan stigma lebih positif dibandingkan mahasiswa kupu-kupu. Lantas, Apa sih mahasiswa kura-kura itu? Apa bener mahasiswa ini yang paling ideal?
Jika kamu kepo dengan bahasan ini, mari baca penjelasan secara saksama ya.
Apa mahasiswa kura-kura itu?
Mahasiswa “kura-kura” merupakan tipe mahasiswa yang mempunyai segudang aktivitas organisasi yang berpusat pada “kuliah-rapat”. Banyaknya kegiatan rapat dalam organisasi membuat waktu mahasiswa ini lebih padat dibandingkan “kupu-kupu”.
Ciri khas mahasiswa “kura-kura” seperti aktif dalam organisasi atau UKM tertentu, menjadi aktivis kampus, atau kegiatan lainnya.
Tak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa kura-kura bisa membangun networking dan soft skill yang dimiliki. Selain itu, banyak keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan, diantaranya:
Mahasiswa kura-kura pasti pintar dalam mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan organisasi agar berjalan dengan baik.
Mahasiswa kura-kura mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah dan mencari solusi terbaik
Bagi kamu yang aktif berorganisasi pasti sering diajak berdiskusi bukan? Disini kamu akan belajar berdiskusi seperti mengungkapkan pendapat dan menghargai pendapat satu sama lain.
Mahasiswa yang aktif berorganisasi bisa melatih kemampuannya dalam harus berkomunikasi dan bersosialisasi. Hal ini disebabkan karena rapat, diskusi, ataupun kegiatan lainnya sangat erat kaitannya dengan sosialisasi.
Mau tidak mau mahasiswa yang aktif dalam organisasi, mempunyai kesempatan untuk memimpin kegiatan di organisasi tersebut. Disinilah, jiwa kepemimpinan seseorang dilatih baik secara sadar maupun tidak.
Pengalaman akan bertambah seiring dengan keaktifan mahasiswa dalam berbagai diskusi, rapat, event, maupun perlombaan. Mahasiswa mampu menganalisis masalah dalam organisasi untuk memberikan solusi terbaik dari permasalahan tersebut.
Mahasiswa kura-kura sering terjebak dalam toxic productivity karena manajemen diri yang kurang baik sehingga menimbulkan beberapa masalah berikut.
Mahasiswa kura-kura hanya kuliah rapat saja sehingga kekurangan waktu untuk fokus pada pelajaran dan tugas kuliah. Akibatnya, IPK menurun karena banyak tugas yang tidak terselesaikan.
Mahasiswa kura-kura mempunyai waktu istirahat yang sangat terbatas karena terlalu sibuk dengan rapat dan kegiatan organisasi.
Karena sibuk dengan kegiatan organisasi, mahasiswa kura-kura kurang mempunyai waktu bergaul bersama teman sekelasnya.
Setiap individu mempunyai preferensi masing-masing tentang kehidupan perkuliahannya. Kamu bisa mengeksplorasi potensi sebanyak mungkin. Namun, harus disertai komitmen dan tanggung jawab juga ya.
Menurutku, yang penting sekarang adalah kamu sebagai mahasiswa harus memiliki life plan selama menjadi mahasiswa. Supaya proses kuliahmu tidak hanya ikut-ikutan orang lain, tapi punya rencana sendiri yang lebih jelas.
(Penulis: Devi Alfina)
Social Footer